Wednesday, June 10, 2015

Biopori dan Sumur Resapan - Kelompok Green House

Biopori adalah lubang-lubang sedalam 80-100cm dengan diameter 10-30 cm didalam tanah yang tercipta secara alamiah karena aktivitas organisme (fauna tanah), perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang tersebut akan berisi udara dan akan menjadi tempat lewatnya air. Biopori merupakan metode alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, selain dengan sumur resapan.
Teknologi biopori pertama kali dicetuskan oleh Ir. Kamir R. Brata, Msc seorang peneliti dan dosen di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan IPB

Apa saja manfaat Lubang Resapan Biopori?
1. Meresapkan air hujan ke dalam tanah
2. Menjaga ketersediaan air tanah
3. Mengolah sampah organik menjadi kompos
4. Menyuburkan tanah/menambah gizi tanah

Alat apa saja yang digunakan untuk membuat LRB?
Alat yang digunakan adalah bor tanah (Bor Biopori) atau alat lain yang dapat membuat lubang vertikal, seperti linggis dan alat untuk mengeluarkan tanah dari mata bor.

Cara membuat Lubang Resapan Biopori
  • Cari lokasi yang tepat untuk membuat lubang LRB, yaitu pada daerah air hujan yang mengalir seperti taman, halaman parkir, dsbnya. Tanah yang akan dilubangi disiram dengan air supaya mudah untuk dilubangi. Letakkan mata bor tegak lurus dengan tanah untuk memulai pengeboran
  • Lubangi tanah dengan bor Biopori (bor untuk tanah mineral), dengan menekan bor ke kanan sambil diputar ke kanan hingga bor masuk ke dalam tanah. Untuk memudahkan dalam pengeboran, lakukan penyiraman dengan air selama pengeboran
  • Setiap sekitar 15 cm atau sedalam mata bor berhenti, tarik mata bor sambil tetap diputar kearah kanan, untuk membersihkan tanah yang berada di dalam mata bor. Bersihkan tanah dari dalam mata bor dengan menggunakan pisau atau alat tusuk lainnya, dimulai dengan menekan tanah dari sisi dalam mata bor sehingga tanah mudah dilepaskan.
  • Lakukan terus proses pelubangan tanah berulang-ulang hingga mencapai kedalaman sekitar 100 cm atau 1 meter
  • Apabila tanah berbatu dan tidak bisa diatasi dengan alat bantu seperti linggis, sehingga terhambatnya pengeboran, maka pengeboran dapat dihentikan hingga kedalaman yang bisa ditembus oleh mata bor saja, walaupun hanya mencapai kedalaman sekitar 50 cm.
  • Isi dengan sampah organik
Apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam Lubang Resapan Biopori?
Bahan-bahan yang mudah terurai oleh fauna tanah, misalnya daun, rumput dan sisa makanan atau yang biasa disebut sampah organik atau sampah basah. Tapi jangan pernah memasukkan sampah non organik seperti plastik, besi, kaleng, mika dan sterofoam, karena tidak dapat terurai.

Bagaimana Biopori bisa meningkatkan daya resap air?
Bila fauna tanah telah membuat terowongan kecil dalam tanah, maka luas bidang permukaannya akan bertambah. Sebagai contoh bila lubang bor berdiameter 10 cm dengan kedalaman  100 cm, maka luas bidang resapan menjadi 3.218 cm2 (setara dengan volume air 1 ember 321.800 cm3).
Kapan dan bagaimana memanen kompos dari Biopori?
Dalam kurun waktu sekitar 2 bulan, kompos umumnya sudah terbentuk dan siap untuk diangkat (dipanen).
Untuk mengambil kompos dari lubang, lakukan seperti saat melakukan pengeboran. Tapi yang kita ambil komposnya.
Selesai panen, isi kembali lubang dengan sampah organik.
Untuk mencegah longsor, berilah pipa pada bagian atas lubang yang dibuat. Pipa jangan dipasang menutupi seluruh dinding lubang, karena akan menghalangi gerak cacing

Dimana lokasi pembuatan Biopori seharusnya dibuat?
  1. Di parit atau selokan yang berfungsi hanya untuk aliran pembuangan air hujan
  2. Di halaman rumah, perkantoran, lapangan parkir
  3. Di lahan kebun dan areal terbuka lainnya.
  4. Daerah genangan
Apa itu Sumur resapan?
                Sumur Resapan (infiltration well) adalah sumur atau lubang pada permukaan tanah yang dibuat untuk menampung air hujan/aliran permukaan agar dapat meresap ke dalam tanah.              Manfaat dari sumur resapan air adalah meminimalisir terjadinya bencana banjir saat musim penghujan sekaligus sebagai dengan ‘menanam air‘ ke dalam tanah. Ini sekaligus menambah persediaan air bersih di dalam tanah yang dapat dimanfaatkan pada musim kemarau.

Cara membuat sumur resapan air
  • Buat sumur dengan diameter 80-100 cm sedalam 1,5 m namun tidak melebihi muka air tanah.
  • Untuk memperkuat dinding tanah, gunakan buis beton, pasangan bata kosong (tanpa plesteran) atau pasangan batu kosong.
  • Buatlah saluran pemasukan yang mengalirkan air hujan dari talang ke dalam sumur resapan dengan menggunakan pipa paralon.
  • Buatlah saluran pembuangan dari sumur resapan menuju parit yang berfungsi membuang limpahan air saat sumur resapan kelebihan air. Ketinggian pipa pembuangan harus lebih tinggi dari muka air tanah tertinggi pada selokan drainase jalan tersebut.
  • Isi lubang sumur resapan air dengan koral setebal 15 cm.
  • Tutup bagian atas sumur resapan dengan plat beton. Di atas plat beton ini dapat diurug dengan tanah.
             
                Berbeda dengan pembuatan LRB, membuat sumur resapan air memang membutuhkan biaya yang lebih besar. Selain itu tidak semua lahan dapat dibuat sumur resapan, harus memperhatikan syarat-syarat umum sebagai berikut :
  • Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.
  • Sumur resapan berjarak minimal lima meter dari tempat penimbunan sampah dan septic tank dan berjarak minimal satu meter dari fondasi bangunan.
  • Kedalaman sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
  • Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) minimal 2,0 cm per jam yang berarti dalam satu jam mampu menyerap genangan air setinggi 2 cm.

Kelompok Green House
Anggota :
Adhisya Salma K, Guntur Iqbal, Mega Rahma , Tasya Putri

No comments:

Post a Comment